Di Srinagar ini banyak tempat yang dianggap keramat, masjid-masjid tua, makam-makam kuno, sehingga Rozabal sebenarnya tidaklah terlalu istimewa. Tetapi mengapa orang percaya dengan kemungkinan Yesus lolos dari penyaliban dan kemudian berakhir hayat di Kashmir?
Jawabannya sama samarnya dengan spekulasi pertanyaan tersebut: campuran antara pemahaman Kristen yang di luar garis resmi, pemahaman Islam yang tidak umum, dan kepercayaan akan kebenaran novel Da Vinci Code.
Resminya makam yang disebutkan sebagai makam Yesus tersebut adalah makam Youza Asaph, tokoh agama Islam dari abad pertengahan. Tetapi banyak ilmuwan dan terutama seorang profesor dari India sendiri, setelah melewati penelitian panjang, yang menyebut makam itu adalah makam Yesus.
''Itu cerita yang disebarluaskan oleh pemilik toko di sini hanya karena ada profesor gila yang mengatakan itu makam Yesus. Mereka pikir mungkin akan bagus buat bisnis. Wisatawan akan datang setelah bertahun-tahun wilayah ini terjebak perang,'' kata Riaz penduduk setempat yang rumahnya berhadapan dengan makam tersebut.
Riaz tak percaya tapi, ''Kemudian Lonely Planet mengambil kisah tersebut dan orang semakin banyak yang berdatangan.'' Lonely Planet adalah buku panduan wisata yang cukup terpandang dan banyak dipakai para wisatawan independen sebagai pegangan.
Pertemuan Penting
Tetapi tidak benar kalau semua cerita adalah demi untuk menarik wisatawan. Tidak jauh dari makam ada sebuah wihara. Cerita yang beredar turun temurun di daerah itu adalah bahwa Yesus hadir dalam sebuah pertemuan di wihara tersebut bersama para pemimpin keagamaan lain ditahun 80 SM.
Cerita ini belum beredar di kalangan wisatawan ataupun tercatatkan dalam buku apapun juga. Sejarawan cenderung untuk tidak menganggap serius cerita Yesus tinggal di Kashmir ini, namun yang jelas makam ini telah menjadi bagian dari jalur kunjungan wisatawan.
Dan kalau ada yang menertawakan mereka yang mempercayai cerita ini, tidakkah orang Inggris juga banyak yang percaya bahwa Yesus pernah berkunjung ke Inggris dan termaktub dalam puisi berjudul Jerusalem yang ditulis William Blake:
Dan apakah kaki dari zaman purba itu, melintas di gunung-gunung menghijau?
Dan apakah domba suci Tuhan terlihat nyaman merumput di tanah Inggris? [NO]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar