Minggu, 27 September 2009

Bab 1 - Rasul Allah atau Manusia yang Dirasulkan?

Muhammad anak yatim piatu sejak kecil. Ia diasuh oleh kakeknya. Setelah kematian kakeknya, pamannya Abu Talib menjadi walinya, dari umur 8 hingga 25 tahun. Dia kemudian menikahi Khadijah. Abu Talib masih hidup hingga tahun kesepuluh dari “siar kenabian” Muhammad. Dia dan anak-anaknya merupakan pendukung terbesar Muhammad. Namun kita harus bertanya mengapa Abu Talib, pamannya sendiri, tidak mengakui kenabian Muhammad hingga ajalnya? Ketika ajal menghampiri Abu Talib, Muhammad memasuki kamarnya, dimana Abu Jahl dan Abd Alla bin Umia juga berada. Muhammad berkata: “Paman, katakanlah, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah.” Tetapi paman ini berkata, “Saya adalah pemeluk agama Abd Al-Muttalib (ayahnya).” Dia jelas menolak undangan Muhammad untuk memeluk Islam.

Apakah Abu Talib, seorang Yahudi, Kristen atau kafir? Beberapa sarjana mengatakan dia adalah seorang pagan yang mengimani Manat dan Uzza, dewi-dewi pujaan Mekah. Yang lain mengatakan dia simpatisan Kristen yang mengimani Al Masih dan Alkitab, buktinya terdapat dalam pernyataannya: “Orang-orang terbaik mengetahui bahwa Kutum (panggilan untuk Muhammad) adalah pengikut dari Musa dan Al Masih anak Maryam.” Walau demikian, Abu Talib tetap menolak untuk mengakui Muhammad sebagai nabi dan terus memanggil dia dengan sebutan Kutum.

Abu Jahl adalah paman kedua dari Muhammad, dikenal dengan nama Abu Al-Hakam,1 yang sangat terpelajar di Mekah dan dia memiliki perpustakaan terhebat di Peninsula Arab. Dia adalah guru filsafat dan agama. Dia adalah seorang Kristen2 dengan keyakinan yang sangat kuat terhadap kepercayaannya. Abu Al-Hakam merupakan salah satu orang yang paling terpelajar di Arabia, namun dia juga menolak agamanya Muhammad. Dia tidak hanya menolaknya, tetapi juga melawannya dan membuat sebuah pernyataan yang terkenal: “Kitab Taurat mereka adalah Kitab Taurat kita dan Injil kita adalah buku mereka.” [yang membuat amarah besar Muhammad, sehingga kelak jenazah Abu Al-Hakam yang terbunuh ini diludahinya.]

Muhammad telah mencapai umur 25 tahun, dan belum juga menikah, walaupun umur rata-rata bagi kaum pemuda untuk menikah adalah 18 tahun. Ketika seorang pemuda mencapai umur 20-an tanpa menikah, dia biasanya dipertanyakan! Mengapa Muhammad tidak menikah hingga berumur 25 tahun? Ya, paman dari Muhammad (Abu Talib) ini teramat miskin. Semasa itu, Muhammad tidak mempunyai sesuatu apapun yang dapat membantu dirinya untuk menikah. Karena alasan ini, Muhammad tidak dapat menikah hingga datangnya seorang janda berumur 40 tahun dengan banyak harta. Namanya adalah Khadijah bint Khuwailid, seorang janda sekte Kristen yang mendapatkan banyak warisan dari suaminya. Pada pernikahannya, Abu Talib, pamannya membuat pernyataannya yang terkenal: “Terpujilah Allah yang telah melepaskan kita dari kekhawatiran dan kesulitan.”3 Maksudnya adalah kesulitan ekonomi.

Muhammad menikah setelah upacara kristiani dilaksanakan dalam salah satu biara. Dia tidak berani menikahi wanita lain selama Khadijah masih hidup, walaupun Khadijah hampir berumur 70 tahun pada saat kematiannya. Namun frustrasi serius muncul dalam diri Muhammad setelah kematian Khadijah, hingga dia menikahi dua gadis muda pada malam yang bersamaan: Aisha yang berumur sembilan tahun dan Sawdah bin Zam’ah yang berumur 27 tahun.

Panggilan Kenabian Muhammad
Kapankah pewahyuannya mulai? Bagaimana Muhammad mengaku bahwa dirinya adalah nabi? Siapa yang mengatakan kepadanya bahwa dia adalah Rasul Allah untuk bangsa itu? Kisahnya dimulai di gua Hira ketika Muhammad bertapa hingga terlelap. Lalu datanglah satu sosok (ruh) yang memaksanya membaca sesuatu hingga 3 x sambil mencekiknya setiap kali ia (Muhammad) menjawab ”aku tak bisa membaca”. Apa komentar para ahli dan sarjana Muslim tentang kisah ini?

Al-Halabi menulis: “Muhammad takut bahwa yang memberikan wahyu kepadanya adalah setan, namun Khadijah memastikan dengan mengatakan kepadanya, Iblis tidak mempunyai kuasa atas dirimu.”4

*[Dan bagaimana Khadijah mampu memastikan hal-hal tentang ruh dan kenabian, sementara dia hanya seorang awam-agama dan pedagang, dan bahkan belum tahu Islam?]
Al-Suyuti5 menerangkan: “Muhammad takut bahwa yang muncul di hadapannya di gurun adalah setan dan dia tidak dapat meyakini bahwa itu adalah malaikat Tuhan, oleh karena itu, dia biasanya diselimuti oleh ketakutan, badannya akan bergetar dan warnanya akan berubah. Dia biasanya mengatakan kepada Khadijah, saya takut akan setan-setan itu atas hidup saya, namun Khadijah akan meyakinkan dia, engkau bukanlah orang yang bisa disentuh oleh iblis.”6

Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah? Tidakkah si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin malah istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu? Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia mengira malaikat itu adalah setan? Bukankah malaikat tersebut dapat dengan mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar biasa!

Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/ Jibril.]
Ibn Hisham menulis:
“Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang? Muhammad menjawab, ”Ya”. Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada Khadijah. Khadijah berkata lagi ”Apakah engkau melihatnya sekarang”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah kananku. Muhammad pun melakukannya. Dia mengatakan kepadanya, ”apakah engkau masih dapat melihatnya”? Muhammad menjawab, ”Ya”. Khadija kecewa dan membuka kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: ”Apakah engkau masih dapat melihatnya”? Dan Muhammad menjawabnya, ”Tidak”. Khadijah berkata kepadanya: ”Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan, karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju), tidak seperti malaikat.” 7

*[Inilah “testing sexualitas” yang dilakukan oleh Khadijah untuk membuktikan bahwa ruh pewahyunya Muhammad adalah ruh dari Tuhan, dan ini adalah “satu-satunya bukti” tentang kenabian Muhammad, yang bahkan tidak perlu dibuktikan oleh Ruh/ Jibril atau Allah sendiri.]

Cerita ini telah ditulis dalam banyak referensi Islam.8 Ini adalah ujian dari Khadijah untuk memastikan bahwa Muhammad adalah seorang nabi, dan bayangan tersebut adalah malaikat, bukan setan. Masuk akalkah ini?!

Semua nabi-nabi terdahulu tidak perlu diyakinkan mengenai wahyu dari Tuhan. Lalu mengapa cerita tersebut dibutuhkan untuk memastikan pemanggilan Muhammad sebagai nabi? Tidakkah Tuhan dapat memberikan semua pengetahuan tersebut kepada nabinya tanpa cerita-cerita dongeng yang aneh-aneh? Saya melihat keganjilan lainnya. Mengapa ruh yang diutus menurunkan wahyu itu harus mencekiknya hingga hampir mati, tiga kali? Cerita itu menimbulkan banyak pertanyaan dan keanehan.
*[Dan lagi, sebetulnya apa perlunya penyampaian teks tersebut harus mati-matian dipaksa baca oleh Muhammad yang memang ummi itu? Bukankah Qur’an sendiri diyakini diturunkan dengan ayat-ayat yang “terang”, dengan “lidah Arab yang jelas?” Surat 57:9, 26:195, dll.]

Al-Halabi mencatat:
“Setiap kali (bagian dari) Al-Qur’an turun kepada Muhammad, dia akan pingsan setelah sebelumnya dia gemetar dan merinding. Matanya tertutup dan mukanya letih dan dia akan mendengkur seperti unta. Hal-hal tersebut terjadi kepadanya sebelum pewahyuan turun kepadanya. Mereka juga berusaha melindunginya dari mantra si mata jahat.”9
Dia juga mencatat:
“Pada waktu wahyu turun kepadanya, dahi Muhammad akan berlumuran keringat, bahkan pada hari-hari dingin, dan matanya akan menjadi merah seperti orang mabuk. Muhammad biasa mengatakan, Setiap kali saya menerima wahyu, aku berpikir bahwa aku akan mati.”10

Setiap dokter cenderung memastikan bahwa hal-hal tersebut adalah tanda-tanda penyakit epilepsi. Mengapa seorang nabi besar mendapatkan serangan sejenis epilepsi ketika sebuah wahyu turun kepadanya? Yang seharusnya terjadi dalam setiap penampakan selayaknyalah kedamaian, suka cita, keyakinan dan kepercayaan. Dapatkah kita belajar mengenai sifat asli dari “Jibril,” yang justru memberikan dampak buruk seperti yang dirasakan oleh Muhammad?

Namun, apakah seorang malaikat benar-benar muncul di hadapan Muhammad? Atau itu adalah ciptaan imajinasinya sendiri? Saya yakin itu bukan malaikat.

Pertama, malaikat Tuhan membawa damai sejahtera bukan ketakutan! Sebagai contoh, ketika malaikat datang ke Maria untuk menyampaikan berita tentang kelahiran dari Kristus, hal pertama yang dia katakan adalah, “Damai sejahtera atasmu.” Maria dipenuhi dengan kedamaian, iman dan suka cita. Dia tidak dicekik, ataupun mengalami pengalaman yang aneh-aneh, sakit kepala dan mata berputar-putar. Malaikat asli datang dengan kedamaian, bukan dengan gejala epilepsi!11

Kedua, tidakkah “Jibril” mengetahui saat yang tepat untuk mengunjungi Muhammad, untuk tidak datang saat dia sedang duduk berduaan di pangkuan istrinya?
*[malahan digambarkan disitu bahwa ”Jibril” berkeliaran tanpa menurunkan wahyu atau entah apa kerjanya secara khusus. Bukankah kehadirannya tidak akan sembarangan, melainkan penuh makna, khidmat dan berotoritas? Dan bukan asal-asalan – bahkan tidak senonoh – seperti yang didongengkan itu? (Lihat Qs.53:4-14)]
Malaikat macam apa yang tidak menyadari hal sekecil ini?

Ketiga, apakah seorang malaikat datang kepadanya dengan ayat-ayat, kemudian pada hari berikutnya demi menghapus ayat-ayat tersebut, sebagaimana yang terjadi dalam Surat An-Najam12 dan banyak yang lainnya? (nasikh dan mansuk) artinya ayat yang lebih baik diturunkan untuk menggantikan ayat yang diyakini kalah baik (termasuk kekurangan dan kekeliruan) mengenai topik yang sama, sepertinya tuhan Muhammad mengatakan, “Oops!”

10 komentar:

  1. semoga anda dibukakan pintu hati atas islam yg sebenarnya menjadi rahmatan lil alamin,bukan spt anda yg ngiri karena wahyu al Qur'an diturunkan kepada baginda Muhammad Rasulullah knapa tidak kepada anda kan? istighfar sebelum anda dilaknat Allah SWT

    BalasHapus
  2. Jangan begitu kawan.Anda mesti selidik mengapa begitu ramai pendeta2,Rev.2 yg masuk Islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu juga ramai cendikiawan Islam termasuk ulamak yang sudah melengkapi study mereka telah murtad, walaupun tidak semestinya masuk kristen ataupun mana-mana agama lainnya. Senang sekali dibuktikan apapun kepercayaan adalah semata ciptaan manusia yang berkonspirasi untuk menguasai sesama manusia secara massa. Puak cendikiawan seperti golongan pendeta, rev.2 yang masuk Islam sebagaimana anda nyatakan, saya yakin mereka tidak mempercayai apa jua agama makanya mereka tidak takut2 memilih secara munafik apa saja sistem kepercayaan asal saja menguntungkan! Kalau anda jenis ternama sebelum Islam setentunya anda akan mendapat ganjaran yang amat lumayan daripada pemerintah negara Islam yang kaya raya apabila anda menyatakan keislaman anda secara terbuka kepada dania. Dunia Islam tidak pernah berlengah memanfaatkan apa jua yang boleh mereka jadikan alat dalam propaganda mereka.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. jga jangan begitu kawan.. anda jga mesti selidiki mengapa begitu ramai imam2, hj2 hjh2 cendekiawan2 islam yg masuk kristian.. sama2 selidik. buka hati kawan..

    BalasHapus
  4. NOORMUSLIMA.COM – Jarang memang pembahasan medis yang ditujukan khusus untuk membahas tulang ekor, karena banyak beranggapan bahwa tulang yang berada di bawah ruas tulang belakang tersebut merupakan organ sisa yang fungsinya tidak begitu berarti, statement senada juga diluncurka oleh R Wiedersheim seorang ahli anatomi dari Jerman yang pada tahun 1895 membuat daftar 100 struktur anatomi dalam tubuh yang tidak terlalu berperan penting, dan tulang ekor masuk di dalamnya.

    Namun, seiring berkembangnya waktu dan teknologi fungsi tulang ekor mulai dibuktikan, ternyata tulang ini berfungsi untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil.

    Selain itu tulang ekor ternyata merupakan asal mula kehidupan, dari tulang ini lah makhluk hidup bermula. Hal tersebut dibuktikan oleh Han Speman seorang Ilmuwan Jerman yang mendapatkan hadiah nobel kedokteran pada tahun 1935. Pada penemuan yang lainnya Han membuktikan bahwa tulang ekor tetap bisa tumbuh saat diimplementasikan pada janin walaupun Han sudah merebusnya dalam suhu tinggi dan waktu yang lama, serta menghancurkannya menjadi serpihan halus.

    Hal ini tentu tidak mengagetkan umat muslim karena nabi sendiri telah bersabda “Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. al Bukhari, nomor 4935) berpuluh abad yang lalu.

    Allah juga berfirman “Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Fushshilat: 53).

    Namun taukah bila tulang ekor merupakan rekaman semacam CCTV bagi setiap manusia? tulang ini merupakan semua perbuatan dari lahir hingga meninggal, perbuatan mereka akan menentukan kondisi tulang ekor yang ada dalam tubuh. Semakin bersih dan putih maka menjadi indikasi bahwa orang tersebut banyak melakukan energi positif yakni kebalikan dan sebaliknya. (90)

    bagaimana dengan ini?

    BalasHapus
  5. Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

    "... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)

    Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

    "Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

    Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

    - Tahap Pre-embrionik

    Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

    - Tahap Embrionik

    Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

    - Tahap fetus

    Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

    Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

    BalasHapus
  6. rasul meninggal bukan karena diracun, beliau diracun 4 tahun sebelum kematiannya, dan bukhary sendiri meriwayatkan sakitnya sakaratul maut itu bagaikan sakitnya ketika beliau di racun dikhaibar, taukah anda betapa sakitnya orang yang sekarat itu

    Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa pernah Malaikat Izrail berkunjung ke Nabi Idris dan kemudian terjadi dialog antara mereka berdua,

    “Aku punya keinginan kepadamu”. Tutur Nabi Idris a.s

    “Apa itu? Katakanlah!” . Jawab Malaikat Izrail.

    “Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang.
    Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali,
    agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku”.
    Pinta Nabi Idris a.s.

    “Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya” , tolak Malaikat Izrail.
    Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan
    permintaan Nabi Idris a.s.

    Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s.
    sesudah itu beliau wafat.

    Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan
    Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya.
    Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.

    “Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?” Tanya Malaikat Izrail.

    “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”. Jawab Nabi Idris a.s.

    “Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”. Kata Malaikat Izrail.

    BalasHapus
  7. tolong dibaca lagi bung qs 53 ayat 4 sampai 15, adakah dijelaskan bahwa jibril itu berkeliyaran tanpa makna? trus bagian mananya bung? dibolakbalik juga gak ada yang menjelaskan tentang berkeliyaran tanpa makna hehehe

    BalasHapus
  8. HEII BROOO....
    EMANGNYA POSTINGAN SEMACAM INI PENTING DI JAMAN MACAM GINI?
    GAK USAH BANYAK BACOT EEH...
    PIKIR DIRIMU ITU ANGGOTA PARLEMEN YANG DI BAYAR BUAT CARI SUPORTER.MENDING URUS AGAMA ELO SENDIRI GAK USAH SOK ALIM NJELEK2IN UMAT BERAGAMA.
    MENDINGAN KAU POSTING VIDEO PORNO AJA MALAH BAGUS DAPAT PENGUNJUNG BANYAAK
    FUCK!!

    BalasHapus