Minggu, 27 September 2009

Bab 10 - Betapa Al-Qur’an Memutar-balikkan Alkitab

Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana beberapa kisah penting dalam Alkitab diputar-balikkan di dalam Al-Qur’an.

*[Ringkasan ini cukup membatasi satu saja kisah yang diputar-balikkan, yaitu tentang kisah terkenal dari Abraham dengan setting asli Israel, hendak diubah menjadi setting Arab.]

Abram yang Menjadi Abraham
Kisah tentang Abraham ditulis di dalam Taurat. Dimulai dengan Kitab Kejadian pasal 11, yang membahas tentang keturunan Sem, anak Nuh. Abraham adalah salah satu keturunan Sem. Di pasal 12, Tuhan memerintahkan Abram untuk meninggalkan Haran. Alkitab katakan: “Lalu pergilah Abram (yang kemudian namanya diubah oleh Tuhan menjadi Abraham dan istrinya Sarai menjadi Sara) seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”1

*[Dari Haran mereka masuk ketanah Kanaan, dekat Sikhem, dimana Tuhan berbicara dengan menampakkan diriNya kepada Abram. Maka Abram mendirikan Mezbah disitu. Lalu Abraham berpindah ke dekat Betel dimana ia mendirikan pula mezbah bagi Yahweh, dan kelak di Hebron mendirikan mezbah bagi keluarga dan keturunannya. Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di Mekah seperti yang didongengkan Islam. Bahkan menurut Islam sendiri, Tuhan Elohim tidak pernah muncul dan menampakkan diriNya di Mekah kepada nabi manapun, termasuk Muhammad!]

Abraham membawa Sarai, isterinya, bersamanya. Kedua laki-laki itu, Abraham dan Lot, adalah orang yang sangat makmur, masing-masing memiliki sejumlah besar binatang ternak gembalaan dan domba. Setelah mereka tiba di tanah Kanaan, kelaparan melanda negeri itu. “Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abraham ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.”2
Abraham lalu kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya: “Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.”3.
Abraham tinggal menetap di Hebron, yang sekarang dikenal dengan Al-Khalil (artinya, sahabat Tuhan, dinamakan menurut nama Abraham), di mana mezbah dan makamnya masih tetap ada.

*[Itulah mezbah utama Nabi Abraham dan keluarganya, dan lucu kalau diklaim tanpa bukti, dialih-paksakan Islam ke Mekah, dimana Ka’bah dianggap sebagai Baitullah pertama yang dibangun di dunia oleh Ibrahim dan Ismail:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”4 Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak beribadah dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan? Sungguh penghinaan terhadap Abraham!]

Abraham memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, dan mereka berdua kerap mengadakan percakapan yang bersahabat. Suatu ketika, Abram berkata kepada Tuhan: “Ya Tuhan, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu…. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."”5

Hal ini dikarenakan istrinya, Sara, mandul dan tidak dapat melahirkan anak. Sebagai gantinya, Sara meminta Abraham untuk mengambil Hagar, budak yang diberikan kepada Sara oleh Firaun ketika ia masih di Mesir, supaya Hagar menjadi isteri, agar dapat memberikan Abraham keturunan. “Jadi...Abraham menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku…. Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik."”6

Akibatnya, Sarai memperlakukan Hagar dengan sangat buruk, sehingga ia melarikan diri. ”Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."”7 Tetapi, malaikat Tuhan memerintahkan untuk kembali, di mana ia kemudian melahirkan anaknya, dan memberinya nama Ismael.

*[Apa yang Anda tampak disini? Baik Sara, maupun Abraham, dan Malaikat TUHAN tetap menyebut Hagar sebagai hamba Sarai, sekalipun Hagar sudah diperistri oleh Abraham! Artinya Hagar dan keturunannya cuma mendapatkan hadiah, tetapi tidak menjadi ahli waris dari kekayaan – apalagi kenabian – Abraham! Ia malahan dipersalahkan lebih jauh karena mudah menjadi sombong dan telah melawan dengan memandang rendah nyonyanya sendiri, sifat yang kelak diturunkan pula kepada Ismael. (Kej.16:12)]

Kurang lebih tiga belas tahun kemudian, ketika Abraham berusia 99 tahun, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan kelahiran anaknya dari Sara yang saat itu berusia 90 tahun. Di samping itu, dalam Kejadian 17 tersebut, Tuhan:
Menjanjikan anak laki-laki Abraham akan lahir setahun kemudian.
Mengubah nama Abram menjadi Abraham.

Mengubah nama istrinya dari Sarai menjadi Sara.

Cerita ini berlanjut:
“Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu." 8

Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar, namun Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.
*[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya mandul.)]

“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran Hagar).”9

*[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang Mesir itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan menikah dengan wanita Mesir.]

Ketika Ishak berusia kurang lebih empat belas tahun, Tuhan memerintahkan Abraham untuk membawa Ishak ke Gunung Moria, di mana ia harus mempersembahkan anaknya yang tercinta sebagai korban kepada Tuhan. Abraham mematuhinya, karena itu adalah perintah langsung dari Tuhan dengan berfirman, jelas dan spesifik, yaitu ISHAK (bukan mimpi atau tafsiran mimpi seperti yang didongengkan Quran, yang tidak berani menyebutkan nama si anak yang diminta oleh Tuhan untuk dikurbankan bagiNya!).
*[Ternyata perintah Tuhan untuk pembunuhan sang anak yang tadinya terasa sangat aneh dan kejam itu bukanlah sekedar ujian Tuhan semata untuk iman Abraham, (Allah sudah lebih tahu) melainkan justru untuk mengilustrasikan betapa Ishak (yang menyimbolkan anak manusia yang harus dihukum mati karena dosa-dosa yang dibuat manusia) ditebus oleh Anak-Domba (yang melambangkan kurban penebusan Yesus di atas kayu salib kelak, seperti yang sudah diterangkan di depan.)]

Alkitab berkata: “Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”10

Ketika Abraham meninggal, ia berusia 175 tahun. “Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre.”11 Dua hal yang penting di sini:

Abraham meninggalkan seluruh kehidupannya di Palestina setelah meninggalkan Haran, kecuali sebuah kunjungan singkat di Mesir.
Ia tidak pernah mengunjungi Semenanjung Arab. Ismael juga tidak pernah tinggal di Mekah di Semenanjung Arab, tetapi tinggal di dekat ayahnya, yang memungkinkan dia bisa hadir pada saat pemakaman ayahnya.
Jadi, mari kita cari tahu kebenarannya: Apakah Al-Qur’an menceritakan kisah ulang yang asli tentang Abraham sebagaimana yang telah ditulis dalam Alkitab, ataukah ia membajak ceritanya dengan sensoran, imbuhan, dan plintiran yang menjadikannya malah kabur dan tak masuk nalar??

Perhatikan dua jenis perintah aneh dalam Al-Quran seperti dibawah ini.
Yang satu perintah Allah kepada Abraham dan Ismael untuk membersihkan Ka’abah: “Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk dan yang sujud (berdoa).”12 Kapankan upacara ibadah demikian pernah dikenal pada masa Abraham atau para nabi keturunannya? Tidak ada existensinya dalam jejak sejarah, inskripsi dan ilmu!

Yang ke dua, perintah dari Abraham kepada anak-anaknya yang hidup lebih dari dua ribu tahun sebelum Islam itu sendiri muncul (¡): “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”13
Bagaimana mungkin pernyataan sedemikian konyol, dapat dipercaya sebagai wahyu, sebab Yakub (yang dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah orang-orang Yahudi totok, dan mereka hidup ribuan tahun sebagai bangsa Israel sebelum Islam datang dan memusuhi mereka? Setting Israel hendak ditelan oleh dongeng apaan dari Qur’an ini?!

Mengenai kisah Zamzam, Al-Qur’an mengatakan Allah memerintahkan agar As-Shafa dan Marwah14 dijadikan bagian dari ritual naik haji. Kisah ini dikatakan ketika Abraham bertega hati meninggalkan bayi Ismael dan ibunya, Hagar, di tengah-tengah gurun, dimana Ismael kehausan dan hampir mati. Hagar berjalan ke arah selatan dan utara sebanyak tujuh kali lalu kembali ke anaknya, dan menemukan ada air memancar keluar dari bawah kakinya. Umat Islam menyebutnya dengan air Zamzam.
Maka Muhammad pun membuat tujuh perjalanan Hagar mencari air sebagai bagian dari ritual umat Islam yang naik haji, seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar (ritual) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke baitullah (Ka’abah di Mekah) atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sai antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”15

Memindahkan setting Israel ke Arab tentu kurang memuaskan bila tidak menafikan “keyahudian” Abraham itu sendiri. Maka dikatakanlah bahwa Abraham itu bukan seorang Yahudi bukan pula seorang Nasrani, tetapi seorang Muslim yang sangat taat (Surat 3:67). Kita layak bertanya, apakah “Islam” yang disebutkan di dalam Al-Qur’an ini memakai retorika pidato ataukah berdasarkan arti yang sebenarnya sebagai wahyu, bahwa ia adalah seorang Muslim, ribuan tahun sebelum Islam itu sendiri muncul?
*[Bagaimana mungkin Muslim mempraktekkan standar ganda mengatakan Abraham – bapak Ishak dan Yakub (Israel) dari keturunan Yahudi – bukan sebagai kepala suku bangsa Yahudi, sementara Ismael yang berdarah Mesir dan kawin dengan istri Mesir, itu disebut sebagai kepala suku bangsa Arab? Kitab Taurat dan seluruh Alkitab menyebutkan Tuhan Elohim itu sebagai Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub. Tak ada disangkutkan dalam kesejajaran dengan Ismael.
Kisah keseluruhan Abraham ini tersebar di dalam Al-Qur’an, dalam lebih dari delapan puluh ayat, yang kemudian dikumpulkan dan dirangkaikan oleh Al-Hamid Al-Sahhar menjadi sebuah kisah yang sebagiannya disangkutkan kepada “fakta” yang seharusnya dibuktikan (namun sudah dianggap fakta), dan sebagian lainnya diusahakan untuk dicocok-cocokkan ke akal. Namun menyisakan begitu banyak antagonisme dan pendongengan yang tidak satupun tercarikan jejaknya dimasa silam. Misalnya Hagar dikisahkan sebagai seorang yang berpendidikan, ex-istri dari Raja Mesir Selatan. Raja ini ditaklukkan oleh Firaun, lalu mengambil Hagar sebagai tawanan budak, yang nantinya dihadiahkan kepada Sara.]

Lebih jauh lagi, Al-Qur’an mengatakan bahwa Al-Qur’an hanya mendongengkan bahwa Abraham bermimpi, lalu merasa harus mempersembahkan seorang anak sebagai kurban. (tanpa disebut namanya, padahal itu hendak dijadikan dasar untuk mengkoreksi Alkitab). Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang sebenarnya, meyakinkan kita semua bahwa Tuhan berbicara dengan Abraham dan meminta Ishak secara spesifik untuk dipersembahkan, di atas bukit Moria, sebelah utara Hebron, bukan jauh di padang gurun Arab entah dimana.
-----

Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur’an bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita katakan Alkitab telah diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, “Mengapa?” dan “Untuk kepentingan siapa?” [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat begitu sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] Semua bukti justru menunjukkan hal yang sebaliknya, yaitu bahwa Alkitab tidak pernah berubah, melainkan dibenarkan. Bahkan, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari Al-Qur’an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.
Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita dalam Al-Qur’an telah merubahnya. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah benar dan Al-Qur’an juga benar, maka kita akan memiliki dua “Tuhan”, satu Tuhan di dalam Alkitab dan satu lagi Tuhan yang menurunkan cerita yang berbeda di dalam Al-Qur’an. Tetapi tidak mungkin, Alkitab dan Al-Qur’an memiliki kesamaan dalam hal ini, karena hanya ada satu Tuhan, bukan dua. Jadi sudah jelas, kitab mana yang benar dan berotoritas.


Kesimpulan

Saya menulis buku ini agar teman-teman dan kerabat-kerabat Muslim saya, secara khusus keluargaku yang tinggal di Mesir, negara-negara Arab dan kepada umat Islam di seluruh dunia dapat membedakan yang batil dan kebenaran yang lurus. Bahwa kebenaran itu ada dalam diri Yesus Kristus dari Nasaret. Umat Islam berdoa beberapa kali sehari agar Allah dapat menuntun mereka kepada jalan yang lurus.16
Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”17

Inilah JALAN LURUS yang dicari umat Muslim sedunia!

Yesus Kristuslah Jalan Lurus itu, jalan yang akan membawa Anda ke surga. Jika Anda ingin mencapai surga, tidak ada jalan lain selain percaya kepada Sang Jalan, yaitu Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus dosa-dosa Anda. Terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Damai sejahtera akan menjadi milik Anda saat disini, dan surga disaat nanti. Anda tidak akan menjadi kecewa. Amin.

21 komentar:

  1. singkatnya....
    wajarlah al'quran mengkoreksi kekurangan dalam kitab sebelumnya seperti injil dan taurat karena kejahilan para pengubah kitab.
    karena al'quran adalah pelengkap dan penyempurna kitab-kitab sebelumya.
    logikanya : wajarkan orde baru mengkoreksi orde lama
    dan tidak wajarlah orde lama mengkoreksi orde baru.
    Contohnya dalam penggunaan kata anak allah,disini anak allah bukan yesus saja namun seluruh manusia yang memiliki ketaatan dan keimanan pada tuhannya dan mau menyucikan dirinya dari dosa.

    BalasHapus
  2. Anda pahami ayat berikut bahawa nabi terahkir muhammad telah diramalkan oleh yesus :
    “Mereka bertanya kepadanya, katanya: ‘Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia dan bukan nabi yang akan datang?’” (yohanes 1:25)
    “Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: ’Aku bukan Mesias .’ Lalu mereka bertanya kepdanya : kalau begitu , apakah engkau Elia?’ dan ia menjawab : ‘Bukan!’ Engkaukah nabi yang akan datang?’ Dan ia menjawab: ‘bukan! (Yohanes 1:20-21)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iblis itu musuh mu..segala dusta berasal dari dari iblis.

      Hapus
    2. Hahaha... Itu perkataan Yohanes bukan Yesus...

      Uclim... Belajar lagi!!!

      Hapus
    3. Alkitab adalah Kitab yang dapat dimengerti oleh segala bangsa karena sudah diterjemahkan hampir kedalam semua bahasa di kolong langit ini.. Deikian juga Alkitab sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
      JIka memang demikian, mengapa sehingga @Bantaran gk mengerti bahsa Indonesia, sehingga sengaja memutar balikkan apa yg sudah jelas tertera bahwa pertanyaan-pertanyaan itu ditujukan kepada Yohanes yang yang bertugas sebagai pembaptis dan langsung di Jawab juga oleh Yohanes Pembaptis...
      JIka Anda (@Bantaran) telah membaca ulang Ayat tersebut, maka sebaiknya Sadar bahwa lidah anda jangan dijadikan sama dengan lidah sang iblis yang menjadi penipu ulung...

      Hapus
  3. ROMA, KAMIS — Vatikan mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Vatikan bilang, perbankan dunia seharusnya melongok pada peraturan keuangan Islam untuk meningkatkan kembali kepercayaan para nasabahnya di tengah krisis global seperti sekarang ini.

    “Prinsip yang beretika yang diusung perbankan Islam dapat mendekatkan pihak bank dengan para nasabahnya. Selain itu, spirit kejujuran harus tecermin dalam setiap jasa layanan yang diberikan,” demikian seperti yang tertulis dalam artikel harian Vatikan Osservatore Romano, Selasa (3/3) waktu setempat.

    Loretta Napoleoni dan Claudia Segre, Abaxbank Spa Fixed Income Strategist, dalam artikel tersebut menulis, perbankan barat dapat menggunakan sejumlah alat, seperti obligasi syariah yang lebih dikenal dengan sukuk sebagai jaminan (collateral). “Sukuk juga dapat digunakan untuk mendanai industri otomotif atau pekan Olimpiade di London nanti,” tulis mereka.

    Sebelumnya, pada 7 Oktober lalu, Paus Benedict XVI berpidato, konklusi dari hancurnya pasar finansial saat ini merefleksikan tidak ada yang abadi selain keberadaan Tuhan. Vatikan juga selalu menyoroti kondisi perekonomian global dan merilis sejumlah artikel yang mengkritik model pasar bebas yang banyak berdampak buruk dalam dua dekade terakhir ini.

    Sementara itu, Editor Osservatore Giovanni Maria Vian mengatakan, “Agama yang hebat selalu memiliki atensi yang penuh terhadap dimensi perekonomian masyarakatnya.” (Barratut Taqiyyah/Kontan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak lah bijaksana jika menyamakan firman Tuhan dengan hukum manusia. Bagian mana dalam hukum syariah yang anda maksud yang merupakan ketetapan dari Allah? Jawabx gk ada...itu ketetapan manusia, bukan bagian dari yang Allah tetapkan

      Hapus
  4. vatikan saja percaya kenapa anda tidak? sungguh ramalan muhammad SAW amat lah dekat, roma akan ditaklukkan hanya bengan mengucap takbir dan tahmid, ALLAH HU AKBAR

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan saya pun tidak percaya dengan vatikan karena sama2 melakukan perintah manusia. Selidiki lebih jauh jika ingin tau kebenaran yang sebenarnya

      Hapus
  5. yang pasti adalah alkitab (Injil) sudah diputarbalikkan manusia, bandingkan dengan Al-Qur'an yang masih berbahasa aslinya yaitu bahasa Arab karena turunnya di Arab. Kalau pun ada terjemahannya bahasa aslinya tetap jadi acuannya. Kalau al kitab sudah tidak jelas yang mana yang asli. coba tunjukkan padaku alkitab yang asli. orang Kristen sendiri tidak disuruh memegang alkitab yang asli malah cenderung di sembunyikan, supaya seluruh ummat Kristen sesat. masa sih al kitab bisa semudahnya di konversikan atau ditranslatekan tanpa menampilkan yang aslinya? Ketauan banget tololnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda yang tolol. Andaikan itu ditulis dengan mencantumkan aslix, siapakah yang dapat mengerti sedangkan itu bahasa sudah ribuan tahun lamanya, bahasa mula2. Lebih baik mengerti terjemahan sembari meminta bantuan roh kudus untuk membimbing dari pada ngaji tapi buta bahasa arab???? Sm aja bego gk tau arti tp asal ngomong.

      Hapus
    2. Mantap sister,buat apa bisa ngaji tapi gak ngerti arti n maksudnya??itu sama saja org buta menuntun org buta!!!yg ada masuk jurang neraka

      Hapus
    3. Mungkin anda (@ANDI), tidak pernah tahu, bahwa bermilyar, milyar orang yang mempelajari Injil tahu bahwa Jika percaya dan Mengaku bahwa Yesus adalah Juruselamat, dan Allah berkenan kepadanya untuk mengerti, maka ROh Tuhan yang biasa disebut ROH KUDUS oleh Pengikut Kristus, mampu mengartikan apapun yang tidak pernah diketahui oleh pikiran, dan yang tidak pernah di dengar oleh telinga, yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan lain sebaginya, semuanya itu akan di singkpakan kepadamu.
      Saya tidak ta'u, apakah ayat2 Alqran dapat dengan mudah dimengerti oleh setiap orang yang membacanya? tetapi yang saya tau, bahwa Alkitab ditulis (terjemahkan) kedalam berbagai bahasa didunia, tidak oleh sembarang orang... karena Mereka yang dengan sungguh2 diberikan ROH TUHAN atau ROH KUDUS, merekalah yang mampu mengartikan dan menulisnya, dan memahaminyapun tidak dapat menggunakan cara atau pola berpikir manusia, karena itu adalah ayat suci, manusia adalah orang berdosa dan tidak suci, jd bagaimanakah manusia mampu mengerti jalan, perkataan, kehendak dari Allah yang Maha Suci itu? jawabannya hanya satu, yaitu bertobat dan mengaku, bahwa Yesus adalah Jurusalamat. Maka apa yang tersembunyi bagi manusia akan disingkapkan kepadanya... Apakah Ayat2 suci alquran mengatur dan menjanjikan semuanya itu kepada umat yang mempelajarinya?

      Hapus
  6. Kejadian 20:12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.

    Tapi ayah Abram hanya mengakui Sara sebagai menantu.

    Kejadian 11:31 Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.

    Padahal ia menegaskan abram sebagai anaknya berulang-ulang.

    bacapahamquran.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gakk ngehh ya ma alkitab,baca smua n jgn satu ayat aja bung

      Hapus
  7. Sadar woiii ismail tidak pernah disebutkan untuk di qurban bahkan didalam al quran sendiri
    Islam hanyalah alat yg dipakai setan menuju neraka
    .w tanya sama lo yg islam
    apakah ada ayat quran yg mengatakan islam akan ke surga?
    Al Qur’an adalah bagian dari Alkitab
    م اْلِكَتاِبَلَدْيَناَلَعِلٌّيَحِكيٌم
    َوِإَّنُهِفي أُِّ
    “Dan sesungguhnya Al Qur’an itu dalam induk Alkitab (Lohmahfuz) di sisi Kami, adalah
    benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.”
    (Az Zukruf ayat 4)
    Al Qur’an membenarkan berlakunya Taurat dan Injil (surat-surat Al Baqarah, Aali Imraan, An Nisaa, dll)
    Al Qur’an ditujukan untuk bangsa Arab yang berbahasa Arab
    يا لَِقْوٍمَيْعَلُموَن
    صَلْت آَياُتُهُقْرآًناَعَرِبċ
    ِكَتاٌبُفِّ
    “Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
    mengetahui”
    (Fushshilat ayat 3)
    Muhammad bukan penolong dan penyelamat melainkan seorang yang memberi
    peringatan
    (Az Zumar ayat 19. Al Baqaroh ayat 119)
    Atas perintah/firman Allah, Isa Almasih putra Maryam adalah orang yang paling
    atas kedudukannya di dunia dan akhirat.
    (Aali Imraan ayat 45)
    Umat Nasrani/Ahli Kitab yang beriman akan masuk syurga
    (Al Maidah ayat 65)
    Kemudian saya menemukan ayat yang sangat menetukan bagi saya yaitu:
    Isa Almasih adalah Pertanda bagi kiamat, oleh sebab itu ikutlah dan taatlah kepada
    Isa Al-Masih karena inilah jalan yang lurus.
    ساَعِةَفلاَتْمَتُرَّنِبَهاَواَّتِبُعوِنَهَذاِصَراٌطُمْسَتِقيٌم
    َوِإَّنُهَلِعْلٌم لِلَّ
    وُمِبيٌن
    َّنُكُم الَّشْيَطاُنِإَّنُهَلُكْمَعُدٌّ
    د
    َّ
    َولاَيُص
    يَنَلُكْمَبْعَض اَّلِذيَتْخَتِلُفوَنِفيِهَفاَّتُقوا الَّلَهَوَأِطيُعوِن
    يَناِتَقاَلَقْدِجْئُتُكْمِباْلِحْكَمِةَولأَبِّ
    ِّ
    مماَجاَءِعيَسىِباْلَب
    (Az Zukhruf ayat 61 dan ayat 63),

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya allah anda ikut mempelajari alqur'an juga.. Allhamdllh..

      Tp kok sepotong2 y ksh ayat'a.. Yang lengkap dong..

      Kami umay muslim mengimani, mengakui, menyayangi dan menghormati nabi isa as ( alahisalam / pbuh ) sebagai nabi dan rosul allah.. Kami mengikuti kitab sblm'a dan alqur'an menyempurnakan'a.. Nabi muhammad saw ( pbuh ) adalah panutan qt sebagai pembawa berita gembira ..

      Di baca yg teliti dan di pahami.. Krna bahasa arab kandungan'a jauh lbh luas d banding bahasa manapun knp muslim hrs bs mengaji selain memahami terjemah'a krn ada arti yg tdk ada d bhs indonesia atau arti yg sejajar.. Dan allah terkadang d firman'a menyebutkan aku,kami, ada alasan'a..

      Thanks

      Hapus
    2. Kalo alquran menyempurnakan alkitab,n ente jg mengamini alkitab berarti Allah pernah salah dalam membuat sejarah kalo begitu,padahal di kitab ente ada tertulis mahabenar allah dengan segala firmannya. Bukankah alkitab itu jg firman allah??jika alkitab telah dipalsukan menurut ente,manakah alkitab yg asli,?bisakah ente menunjukkannya?alkitab ditulis berisi perjanjian lama n perjanjian baru. Perjanjian lama acuan n dipegang oleh umat allah dalam penantian(yahudi),perjanjian lama n perjanjian baru dipegang oleh umat allah dalam penggenapan/nasrani. Kitab2 itu ditulis dlm jaman yg berbeda dlm 3 bahasa yg eipakai pada jaman itu ibrani,aramik,yunani,dalam bentang ratusan hingga ribuan tahun namun isinya tetep sama. Jika ente mengimani alkitab yg menurut ente belom dipalsukan,napa ente cuma memegang 1 kitab yakni alquran??dimana alkitab yg menurut ente yg ASLI??harusnya jg menjadi kitab ente disamping alquran kan?itu artinya ente termasuk umat allah dlm kebingungan mana yg bener2 harus diikuti.

      Hapus
    3. Kenapa harus ada kitab d samping alquran... alquran sdh mencakup smua'a.. jadi 1 saja sdh cukup... kami tidak bingung mgkn anda saja yg tidak paham... menurut anda kitab anda benar menurut sy kitab saya benar.. so dmn mslh'a... inti'a g usah membandingkan toh sejarah terkadang bs d putar balikan dan d tutupi demi kepentingan suatu golongan... imani saja apa yg menurut anda benar dan nyaman di hati anda...

      Hapus
  8. Dalam konteks ini memang benar adanya..
    Kalo dinalar ngapain Allah mengubah-ubah firman-Nya yg sudah dicatat ribuan tahun sebelum masehi diperbaharui lg, di pindah tempatnya, namanya pun dirubah, ckckxk..
    Ga habis pikir kadang, udah nyontek salah pulak nyalinnya..
    Hahahaa.. Lucu ya..
    Kl memang menyempurnakan jangan dihilangin donk tempat,nama aslinya.. Masa menyempurnakan malah diganti yg penting..
    Kasian org yg jadi saksi, nanti malah ketawa kl diganti2 demi mengajak org untuk ikut agamanya...
    Ini membuktinan bahwa alquran amburadul, nyontek dan tidak berurutan.. Ayat yg waktu dimadinah lah, yg waktu di mekkahlah.. Kl khotbah ngambilnya cuma 1-2ayat kadang jg ga brurutan.. Herannya pada ga tanya itu lho penganutnya.. Ckckck..

    Ya sudahlah, dipahami wae yo..
    Jgn keras hati, keras kepala, buta iman..
    Yesus mengajak anda untuk memberikan anda hidup yang sejati..

    God bless us..

    BalasHapus
  9. Hiduplah dengan damai dengan semua orang

    BalasHapus