Yesus Kristus datang ke muka bumi dengan satu tujuan utama: menyelamatkan umat manusia dari ancaman kematian kekal di neraka. Untuk penyelamatan itu Yesus harus mati sebagai kurban-tebusan (mati di atas kayu Salib), menggantikan kematian kekal atas seluruh umat manusia yang berdosa. Dalam Hukum Ilahi, orang berdosa tidak dapat menanggung dosa sesamanya. Sedangkan setiap orang telah berdosa, dan upah dosa ialah maut. Jadi satu-satunya cara untuk memenuhi pengadilan Tuhan bagi orang yang bersalah, adalah orang yang berdosa tersebut harus mati bagi dosanya sendiri, atau “seseorang” yang tidak berdosa bersedia menggantikan tempatnya.
Siapakah “seseorang” yang tidak berdosa yang pernah ada di dunia? Ialah Yesus Kristus, sempurna dan tidak bercacat, dimana Hukum Ilahi di atas tidak bisa dikenakan kepada diriNya. Ialah yang menjadi Domba Paskah yang dikurbankan bagi penebusan dosa umat manusia. Inilah arti penebusan dalam konsep keselamatan Tuhan sejak Adam terusir dari Firdaus, dan dilambangkan dengan pencucuran darah (tanda kematian) baik dimasa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
*[Satu Adam dalam Perjanjian Lama yang jatuh dalam dosa telah menyebabkan dunia dikuasai kutuk dosa yang mematikan, maka satu Yesus – sebagai “Adam Baru” dalam Perjanjian Baru – yang memberikan nyawaNya (darah-Nya) di atas kayu salib, demi menghidupkan semua umat manusia . (Mat.20:28)]
Perjanjian Lama berbicara mengenai lambang anak domba Paskah (darah domba atau lembu tak bercacat yang dikurbankan1) untuk membebaskan kematian anak-sulung bangsa Israel. Sementara Perjanjian Baru telah terpusatkan kepada Anak Domba Paskah yang tidak bercacat cela, yaitu diri Yesus, yang mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, sebagai kurban penebusan dosa Anda dan saya!2
Dalam hal ini Yesus telah mendeklarasikan tentang kedatanganNya ke bumi ini: ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)
*[Muslim tidak banyak yang tahu, tetapi itulah yang dilambangkan Tuhan, ketika Abraham terang-terangan diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai kurban bakaran. (Ini jelas bukan versi Quran yang mendongengkan mimpi Ibrahim untuk menyembelih sang anak, sebuah mimpi yang mustahil bisa dipercayai oleh Anda atau Ibrahim bahwa Allah menginginkan anak Anda/ dia dibunuh oleh Anda/ dia sendiri!). Disini Ishak melambangkan anak manusia yang harus mati karena dosanya, namun anak domba yang tak bercacat telah melambangkan Mesias, Anak Domba Elohim, yang ganti menjadi kurban tebusan bagi dosa anak manusia. Itu sebabnya dalam Quran masih tampak jejak perlambangan Sang-Kurban, namun diselewengkan oleh para ulama Islam menjadi “kurban binatang untuk sedekahan” dihari raya Haji.
Lihat cermat-cermat Surat 37:107, terjemahan Depag, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. Ini adalah terjemahan yang menyesatkan. Karena teks-asli tidak berurusan dengan kata-kata “seekor” atau “sembelihan” yang mengarah kepada binatang, melainkan “And We ransomed him with a great sacrifice” (atau a mighty/ noble sacrifice, berturut-turut terjemahan Yusuf Ali, Arberry, dan Dawood), yang mengarah kepada sosok “Kurban Agung” atau “Kurban Mulia” atau “Kurban Dahsyat” sesuai dengan kata aslinya yang dirujukkan kepada salah satu Asma Allah Al-Azhim, Yang Maha Agung). Kurban Agung itulah Yesus, yang disaksikan Nabi Yahya: “Lihatlah, Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia”! (Yoh.1:29)
Kita ingin mempertanyai Muslim, untuk apakah Isa didatangkan Tuhan Elohim kedunia ini dengan segunung kuasa mujizat, padahal dia sebesar-besar kegagalan dalam pendakwaannya (menurut versi Islam)! Sebab tak ada murid aslinya yang “Islami” tersisa, semuanya ditelan oleh murid Paulus yang sesat, dan tak ada “Injil Asli Islami” yang dapat memberkati dunia, semuanya lenyap seperti hal dirinya Isa yang juga dilenyapkan Allah entah kemana?!
Sesungguhnyalah, Salib dan Penyaliban Yesus adalah tujuan yang paling pokok kenapa Yesus harus datang kedunia sesuai dengan janjiNya, “Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan (sebagai kurban) bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mat.26:28) Salib adalah satu-satunya harapan manusia untuk diselamatkan, namun ia sengaja diselewengkan menjadi batu sandungan bagi Muhammad yang “ummi”, dan pengikutnya yang ummi rohani!]
Siapakah “seseorang” yang tidak berdosa yang pernah ada di dunia? Ialah Yesus Kristus, sempurna dan tidak bercacat, dimana Hukum Ilahi di atas tidak bisa dikenakan kepada diriNya. Ialah yang menjadi Domba Paskah yang dikurbankan bagi penebusan dosa umat manusia. Inilah arti penebusan dalam konsep keselamatan Tuhan sejak Adam terusir dari Firdaus, dan dilambangkan dengan pencucuran darah (tanda kematian) baik dimasa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
*[Satu Adam dalam Perjanjian Lama yang jatuh dalam dosa telah menyebabkan dunia dikuasai kutuk dosa yang mematikan, maka satu Yesus – sebagai “Adam Baru” dalam Perjanjian Baru – yang memberikan nyawaNya (darah-Nya) di atas kayu salib, demi menghidupkan semua umat manusia . (Mat.20:28)]
Perjanjian Lama berbicara mengenai lambang anak domba Paskah (darah domba atau lembu tak bercacat yang dikurbankan1) untuk membebaskan kematian anak-sulung bangsa Israel. Sementara Perjanjian Baru telah terpusatkan kepada Anak Domba Paskah yang tidak bercacat cela, yaitu diri Yesus, yang mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, sebagai kurban penebusan dosa Anda dan saya!2
Dalam hal ini Yesus telah mendeklarasikan tentang kedatanganNya ke bumi ini: ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)
*[Muslim tidak banyak yang tahu, tetapi itulah yang dilambangkan Tuhan, ketika Abraham terang-terangan diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak sebagai kurban bakaran. (Ini jelas bukan versi Quran yang mendongengkan mimpi Ibrahim untuk menyembelih sang anak, sebuah mimpi yang mustahil bisa dipercayai oleh Anda atau Ibrahim bahwa Allah menginginkan anak Anda/ dia dibunuh oleh Anda/ dia sendiri!). Disini Ishak melambangkan anak manusia yang harus mati karena dosanya, namun anak domba yang tak bercacat telah melambangkan Mesias, Anak Domba Elohim, yang ganti menjadi kurban tebusan bagi dosa anak manusia. Itu sebabnya dalam Quran masih tampak jejak perlambangan Sang-Kurban, namun diselewengkan oleh para ulama Islam menjadi “kurban binatang untuk sedekahan” dihari raya Haji.
Lihat cermat-cermat Surat 37:107, terjemahan Depag, “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. Ini adalah terjemahan yang menyesatkan. Karena teks-asli tidak berurusan dengan kata-kata “seekor” atau “sembelihan” yang mengarah kepada binatang, melainkan “And We ransomed him with a great sacrifice” (atau a mighty/ noble sacrifice, berturut-turut terjemahan Yusuf Ali, Arberry, dan Dawood), yang mengarah kepada sosok “Kurban Agung” atau “Kurban Mulia” atau “Kurban Dahsyat” sesuai dengan kata aslinya yang dirujukkan kepada salah satu Asma Allah Al-Azhim, Yang Maha Agung). Kurban Agung itulah Yesus, yang disaksikan Nabi Yahya: “Lihatlah, Anak Domba Elohim yang menghapus dosa dunia”! (Yoh.1:29)
Kita ingin mempertanyai Muslim, untuk apakah Isa didatangkan Tuhan Elohim kedunia ini dengan segunung kuasa mujizat, padahal dia sebesar-besar kegagalan dalam pendakwaannya (menurut versi Islam)! Sebab tak ada murid aslinya yang “Islami” tersisa, semuanya ditelan oleh murid Paulus yang sesat, dan tak ada “Injil Asli Islami” yang dapat memberkati dunia, semuanya lenyap seperti hal dirinya Isa yang juga dilenyapkan Allah entah kemana?!
Sesungguhnyalah, Salib dan Penyaliban Yesus adalah tujuan yang paling pokok kenapa Yesus harus datang kedunia sesuai dengan janjiNya, “Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan (sebagai kurban) bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mat.26:28) Salib adalah satu-satunya harapan manusia untuk diselamatkan, namun ia sengaja diselewengkan menjadi batu sandungan bagi Muhammad yang “ummi”, dan pengikutnya yang ummi rohani!]
Allah memberi mimpi pada abraham untuk menyembelih anaknya dalam menguji iman abraham,namun kenyataannya allah mengganti penyembelihan ishak dengan seekor domba tanpa cacat,sehingga anda perlu mengkaji lebih dalam lagi makna ayat Quran tentang kurban dan keimanan abraham pada allah.
BalasHapusDan ingat Yesus bukanlah tuhan dia adalah manusia seperti kita namun bedanya dia banyak diberi keistimewaan oleh allah berupa mukzizat dan kerasulannya,banyak ayat injil yang menyatakan itu ...
seperti
1. ketika yesus disalib dia mengatakan "elia-elia lama sabact tani" artinya Tuhan2 mengapa kau tinggalkan aku...
logikanya : katnya yesus tuhan kok minta bantuan lalu allah siap yang dia panggil.
kalu anda katakan menggenapi firman banyak firman injil yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
2. anda mungkin pernah mebaca kitab injil tentang yesus mengatakan bahwa yesus dan malaikat allah tidak mengetahui hari yang besar(kiamat) hanya bapalah yang tau dan hak akan hari besar itu...
masak tuhan gak tau hari kiamat....?
masih banyak lagi ayat yang menjelaskan kerasulan yesus dan kenabiannuya untuk bani israel aja...jika anda ingin berdiskusi bisa anda kunjungi
di email saya
liv3d_rocks@yahoo.com
yesus akan datang kedua kalinya kedunia ini tujuannya adalah mematahkan salib,membunuh babi dan menghapus pajak sesuai dengan sunah rasull inin dapat disesuaikan dengan injil anda bunyinya kurang lebih seperti ini : " Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
BalasHapusTuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
logikanya : berarti disini ada pengusiran dan tidak mengenal mereka bagi mereka yang mengkultuskan yesus sebagai tuhan.
Macam tuhan kamu kene salib..tuhan kamu tak belajar ilmu mempertahankan diri ke..
BalasHapus